Kamis, 22 Oktober 2015

JEJAK DAN LANGKAH PERJUANGAN PANGLIMA BATUR DIKANCAH PERISTIWA PERANG BARITO

Batur bin Barui adalah putera dusun yang lahir didesa Buntok kecil Kabupaten Barito Utara pada tahun 1852, beragama Islam. Ia menikahi seorang Samayap binti  kimat pada tahun 1887 untuk dijadikan istrinya. Usia batur pada saat menikah 35 tahun dan usia istrinya samayap binti kimat 30 tahun. mereka berdua hanya memiliki seorang anak laki-laki yang diberi nama Tuwie, yang dilahirkan di Lanjas pada tahun 1889. ibunda dari samayap binti kimat merupakanketurunan suku kapuas kahayan yang berasal dari petak bahandang. sedangkan ayahnda Batur berasal dariketurunan bakumpai muarabahan yang juga juriat dari warga bahandang balau (rambut merah).

Batur dan isterinya Samayap serta anaknya Tuwie yang masih berumur 13 tahun bergabung dengan Sultan Muhamad seman di benteng baras kuning sungai manawing berjuang membangun dan mempertahankan benteng baras kuning dan benteng kalang barah yang dikenal sebagai tanah Pagustian 

Sepak terjang Batur yang telah terbukti banyak membantu perjuangan Sultan Seman, menyebabkan dia mendapatkan kepercayaan menjadi salah satu pembantu utama sultan sekaligus orang kepercayaan sultan dan selalu ditugasi hal-hal penting oleh sang sultan.

Dengan restu istrinya, beliau atas perintah sultan berangkat menuju kapuas hulu guna mengadakan pendekatan terhadap tokoh tokoh dayak lainnya seperti Temanggung Angis juga terhadap Temanggung Johanes. Beliau juga dipercaya untuk melakukan pendekatan kembali terhadap tokoh-tokoh dayak di wilayah barito hulu seperti tanah Siang, Murung, Bumban, Bahan, Batu tuhup, Tumbang lahung, Batu supan yang berujung pada sebuah pertemuan besar dikalang kaloh pada tahun 1902. Dari pertemuan tersebut diambil kesepakatan yang berisi dukungan terhadap pengangkatan Seman menjadi Sultan sebagai pengganti Pangeran Antasari yang meninggal pada tahun 1862.

Hadir pula pada pertemuan itu tokoh-tokoh dayak di barito hulu seperti Temanggung silam,Temanggung Awan, Temanggung Balere, temanggung Ecut, raden sahidar dan Raden Timbang yang saling angkat saudara dan sumpah guna berjuang melawan penjajahan belanda.(Barlin, sekelumir peristiwa perang barito.1978,h.6)

Pada awal pebruari 1904 Batur dan Temanggung Angis dikapuas hulu berhasil menahan serangan Demang Sylvanus (yang terluka lalu meninggal)disana, dan pada 31 agustus 1904 Batur dan pasukan pagustian menyerang benteng rakit Montallat selama 4 hari dibantu oleh panglima Kumis Baja dan H.M. Amin serta warga montallat lainnya.

Selanjutnya pada september 1904, Batur diserang oleh Patroli Belanda di Lette,  akan tetapi hanya H.M.Amin dan keempat anak buahnya yang tertangkap. dan pada bulan itu pula Batur membalas mencegat perahu Djaksa Muara Teweh dan melukainya serta beberapa pengawalpun terbunuh. Akibat peristiwa tersebut menyebabkan tidak lancarnya arus surat menyurat karena perahu pos untuk sementara waktu tidak berani beroperasi. (kolonial verslag.1905,h.57)

Batur diangkat menjadi panglima dan menjadi tangan kanan Sultan seman, sebagaimana Temanggung Surapati yang diangkat menjadi tangan kanan Pangeran Antaasari karena mereka telah membuktikan pengabdian serta kesetiannya dalam menjalankan sekaligus menyelesaikan tugas yang diembannya.

Dan pada akhir desember 1904, Panglima Batur dipercaya menjadi utusan Sultan  M.Seman menghadap Raja Pasir kalimantan Timur meminta bantuan senjata dan mesiu untuk persiapan amunisi cadangan. Akan tetapi saat dia kembali dari kalimantan timur ternyata benteng baras kuning telah runtuh dibakar dan diserang oleh Letnan 2 Christoffel dan serdadu morsenya. Sultan seman dan pasukannya selanjutnya bertahan ke benteng kalang barah manyukau. Saat itulah kurang dari 40 hari merupakan detik-detik menjelang keruntuhan Seman Penguasa Tanah Pegustian di Barito Hulu.

Bait Qur'ani (Pembelajaran Al-Qur'an Pada Anak)

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM

Mayoritas ulama besar yang menguasai multi keilmuan pada masa keemasan Islam talah menghapal Al-Qur'an sejak dini, seperti Imam As-Syafi'i, beliau telah hafal Al-Qur'an sejak usia 7 tahun. Kemampuan para ulama menghapal sejak dini tersebut mampu memotivasi mereka untuk menguasai multi disiplin ilmu, dorongan aqidah yang bersumber dari Al-Qur'an dan sunnah mendorong mereka untuk mengatasi berbagai permasalahn umat. Sementara permasalahn umat menuntut mereka untuk menemukan sebuah disiplin ilmu, sehingga mereka pun mengadakan berbagai penelitian.

sebelum mereka menguasai berbagai disiplin ilmu yang lain mereka telah menguasai Al-Qur'an, kemudian menjadikan Al-Qur'an sebagai pondasi  lahirnya ilmu-ilmu mereka, seperti Ibn Sina menguasai pendidikan dan kedokteran, Jabir bin Hayyan dikenal sebagai Bapak ilmu kimia, dan dikenal sebagai ahlidi bidang pengobatan dan astronomi, al khawarizmi adalah seorangahli dalam matematika, astronomi dan geografi , serta Al Kindi seorang filusuf,ahli matematika, fisika, astronomi, geografi dan musik.

Anak kecil dapat menghafal banyak lagu anak-anak bahkan lagu dewasa, hal ini membuktikan bahwa anak-anak akan mudah dan sangat mungkin untuk menghafalkan Al-Qur'an sejak dini, terutama surah-surah pendek didalam Kitab Suci Al Qur'an. Pootensi anak sejak dini untuuk menghafal dan memahami Al-Qur'an merupakan dasar pembellajaran Qur'any untuk membangun kepribadian islami pada anak. (Nurul H,S.Ag.MA)